Anggota DPRD Kab. Batanghari
Petaka Akhir Zaman : Detik-detik Menuju Hancurnya Alam Semesta
Diposting Oleh Admin DPRD Kab. Batang Hari | Penulis/Sumber: http://musafirzaad.wordpress.com | Tanggal: 06 Agustus 2014

Bagi seorang mukmin keyakinan akan datangnya hari kehancuran alam semesta merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar, ia merupakan janji Allah yang Maha Benar. Al Our an dan Sunnah, yang shahih telah menjelaskan sedemikian detailnya tentang peristiwa peristiwa akhir zaman yang akan dilalui manusia. Sungguh telah kufur pemikiran yang menafikan Imam Mahdi, Dajjal, Turunnya Isa, Ya’juj dan Ma’juj dan Asyratus Sa’ah lainnya. Para salaf tidak ada yang menakwilkan hadits hadits shahih tersebut dengan ta’wil bathil. Ia merupakan peristiwa yang paling dahsyat dan luar biasa penuh dengan fitnah besar, peperangan massal, penghancuran dan pembinasaan. Hingga manusia yang mengalaminya akan lebih memilih kematian daripada hidup di tengah fitnah. Kalaulah bukan janji pasti dari Rasul Al Musthafa Muhammad dengan datangnya Imam Mahdi yang dinantikan yang akan memenuhi bumi dengan keadilan, kedamaian dan kemenangan niscaya perut bumi ini lebih baik dari punggungnya.

Para ulama berbeda pendapat tentang urutan tanda-tanda kiamat Kubra. Urutan di bawah ini merupakan hasil kompromi dari tulisan Syaikh Yusuf bin Abdillah bin Yusuf Al Wabil dalam kitab Asyratus Sa’ah dan pendapat Amin Jamaluddin dalam Kitab Umur Umat Islam. (Lihat tanda tanda Kiamat oleh Syaikh Yusuf bin Abdullah al Wabil, halaman 185).

Tanda-tanda hari kiamat itu bagaikan marjan-marjan yang disusun (dirangkai) dengan kawat (kabel). Bila kabel itu putus, maka sebagian mengikuti sebagiannya.(Musnad Almad 12: 6-7).

Sebelum terjadinya Asyratus Sa’ah Al Kubra (Tanda-tanda Kiamat Besar), Rasulullah saw. menceritakan beberapa tanda-tanda kecil lainnya yang telah terjadi, di antaranya:

  1. Penaklukan Baitul Maqdis,
  2. Menyebarnya penyakit Thaun di Anwas,
  3. Terjadinya berbagai macam fitnah,
  4. Menyebarnya perjudian, arak, zina, perampokan dan musik dianggap halal,
  5. Banyaknya kemusyrikan di kalangan umat Islam,
  6. Budak wanita melahirkan tuannya,
  7. Orang tua banyak yang bersikap seperti anak muda,
  8. Tersebarnya penyakit kikir dan bakhil,
  9. Banyak perdagangan dan pasar makin berdekatan,
  10. Mengucapkan salam hanya kepada orang yang dikenalnya,
  11. Lenyapnya orang-orang shalih,
  12. Banyaknya kebohongan dan sumpah palsu,
  13. Banyaknya kematian mendakak,
  14. Wanita-wanita berpakaian tetapi telanjang,
  15. Banyak hujan tapi tumbuh-tumbuhan hanya sedikit,
  16. Banyak huru-hara dan pembunuhan,
  17. Disia-siakannya amanat,
  18. Munculnya orang-orang yang mengaku nabi, bahkan jumlahnya mencapai 30 orang,
  19. Kaum wanita lebih banyak dari pria, hingga perbandingan mencapai 50 banding 1,
  20. Banyaknya kekejian, pemutusan silaturrahmi dan buruknya hubungan antara tetangga,
  21. Dihilangkannya ilmu dan kebodohan merajalela,
  22. Orang-orang gunung berlomba-lomba dalam membangun gedung,
  23. Sering terjadinya gempa bumi, perubahan muka, dan kerusuhan,
  24. Orang yang hina diberi kedudukan yang terhormat, dan sebagainya.

 

Urutan waktu dan peristiwa-peristiwa yang sedang kita nantikan, seperti terlihat di bawah ini:

 PERANG AKHIR ZAMAN (ARMAGEDDON)

Secara tekstual, tidak satu haditspun yang menyebut lafadz Armageddon. Jika yang dimaksud dengan Armegeddon adalan perang persekutuan Internasional yang mencakup agama dan politik, maka sabda nabi yang mengisyaratkan akan hal itu adalah “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan satu musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat (menang) dan akan mendapatkan harta rampasan perang.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, lbnu Majah. dishahihkan oleh Al Albani)

 

MUNCULNYA IMAM MAHDI

Nama beliau Muhammad bin Abdullah, sebagaimana sabda Rasulullah : “Tidak akan kiamat dunia hingga arab dikuasai oleh seorang dari Ahli Baitku, namanya mencocoki namaku dan nama bapaknya mencocoki nama bapakku. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan kejahatan.” (HR. Abu Dawud dalam Kitabul Mahdi 4/473, Tirmidzi dalam Kitabul Fitan bab Maa Jaa`a fil Mahdi 4505 dan beliau berkata hadits ini hasan shahih. Berkata Syaikh al-Albani: sanadnya hasan. Lihat Misykatul Mashabih 3/1501 hadits 5425).

Beliau menetap di bumi antara 7 sampai 9 tahun, memerangi musuh-musuh Islam dan fitnah Dajjal. Imam Mahdi muncul dan arah timur, kemunculannya dimasa perjanjian damai antara kaum muslimin dengan bani Ashfar, hingga akhirnya mereka mengkhianati kaum muslimin, selanjutnya beliau menjadi pimpinan tertinggi dalam seluruh pertempuran berikutnya.

Beliau muncul saat wafatnya seorang khalifah, kemudian ia keluar menuju Makkah dan di kejar-kejar oleh satu pasukan dari umat Muhammad, hingga apabila sampai disebuah tempat yang bernama Al Baida, pasukan itu ditelan bumi. Kemudian Imam Mahdi di bai’at oleh kaum muslimin antara sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim.

Rasulullah bersabda: “Jika kamu melihatnya maka berbai’atlah walaupun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al Mahdi (HR Ibnu Majah, shahih).

Dengan demikian keberadaan Imam Mahdi belum bisa diketahui hingga ada satu pasukan yang mengejar seorang Arab, namun Allah menenggelamkan mereka di Al Baida’. Dengan begitu dapat dipastikan bahwa yang dikejar-kejar adalah Imam Mahdi, higga berbondong bondong kaum muslim memaksanya untuk dibai’at.

Hadits-hadits tentang Imam Mahdi:

“Al Mahdi adalah dari golongan kami, ahli bait. Allah akan mengishlahnya hanya dalam satu malam”. (HR. Ahmad: 2:58, Ibnu Majah: 2:1367).

“Al Mahdi adalah keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Ia memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan penganiayaan. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun” (HR. Abu Daud 11:375. Al Hakim: 4:557, shahih).

Imam Mahdi adalah Khalifah Rasyidah ‘ala Nahji Nubuwah yang dijanjikan oleh nabi akan muncul di akhir zaman.

Dalam hal ini sebagian ulama berbeda pendapat tentang Khilafah Rasyidah terakhir, apakah ia Imam Mahdi ataukah lainnya, namun dengan mengkompromikan antara hadits Imam Mahdi dan Khaliafah ‘ala Nahjin Nubuwah, sebagian ulama menyimpulkan bahwa Imam Mahdi adalah Khilafah ‘ala Nahji Nubuwah itu sendiri. Hadits tersebut adalah dari Qais bin Jabir Ash Shadafi dari ayahnya dari kakeknya secara marfu’.

”Setelah zamanku, akan muncul para khalifah, di mana setelah para khalifah akan muncul pada akhir dan setelah para amir akan muncul para raja. Setelah para raja akan muncul para diktator, kemudian muncullah seorang laki-laki yang berasal dari umatku yang akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana sebelumnya dipenuhi oleh kedzaliman …” (HR. Thabrani dalam Al Kabir, lbnu Mandah, Abu Na’im dan Ibnu Asakir, juga disebutkan oleh lbnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari Juz 13, Kitab Al Ahkam halaman 214)


Hadits hadits tentang Imam Mahdi mencapai derajat mutawatir maknawi.

 

PERANG MELAWAN SEMENANJUNG ARABIA

Mereka adalah suku Quraisy yang dipimpin oleh seorang laki-laki yang bernama Sufyani, di mana ia meminta bantuan kepada suku para pamannya, yakni suku Kalab. Namun Imam Mahdi berhasil mengalahkan mereka.

Sabda Nabi: “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukkan nya untukmu. Setelah itu Persia, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi dajjal, dan Allah akan menaklukkannya untukmu”. (HR Muslim).

Peperangan ini terjadi pada masa pengkhianatan Rum dan ketika mereka sedang mengumpulkan kekuatan untuk memerangi kaum muslimin.

PERANG MELAWAN PERSIA

Rasulullah bersabda: ”Kalian akan memerangi negeri Persia, dan Allah akan menakluk kannya untukmu”. (HR Muslim)

Menurut sebagian pendapat mereka adalah kelompok Syi’ah Iran (Persi) yang merupan musuh Ahlul Sunnah. Kaum Syi’ah merasa jengkel karena Imam Mahdi yang muncul bukan salah satu dari imam 12 yang dijanjikan kepada mereka. Mereka berangkat untuk memerangi Al Mahdi dan pasukannya, namun dalam peperangan ini, Imam Mahdi berhasill mengalahkan mereka.

PENGKHIANATAN RUM DAN KEDATANGAN MEREKA UNTUK MENYERANG

Kaum Rum menghianati kaum muslim setelah perang akhir zaman, mereka menyusun makar untuk menyerang kaum muslimin dengan mengerahkan 80 bendera yang masing masing masing bendera terdiri dari 12.000 tentara.

Rasulullah bersabda: “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan satu musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat (menang) dan akan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit- bukit. Maka berdirilah seorang laki laki dari kaum Rum, lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata, “Salib telah menang”. Maka datanglah kepadanya seorang laki-laki dari kaum muslimin dan membunuh laki-laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah, di mana mereka akan menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan tiap-tiap bendera terdapat 12.000 tentara”. (Diriwaytkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, di shahihkan oleh Albani dalam mentahqiq hadist-hadist misykat No. 5452).

 

MALHAMAH KUBRA

Ini merupakan pertempuran terdahsyat yang terjadi antara kaum muslimin dengan Rumawi. Dalam pertempuran ini kedua belah pihak bertempur tidak lagi menggunakan senjata modern, namun hanya menggunakan kuda dan pedang. Karena seluruh senjata modern musnah dalam peristiwa perang besar Akhir zaman (Armageddon).

Pertempuran besar (Al Malhamah Kubra) terjadi di sebuah daerah yang bernama Ghutah dekat Damasykus, di mana tempat itu menjadi pusat kaum muslimin saat itu. Perang ini dipimpin langsung oleh Imam Mahdi. Kaum Rum bergerak menuju Syiria dan turun di kota A’maq atau Dabiq, dalam sebuah kumpulan tentara dengan 80 bendera, setiap bendera terdapat 12.000 tentara.

Perang Al Malhamah Kubra terjadi selama 4 hari berturut turut, 1/3 dan kaum muslimin melarikan diri dari pertempuran, yang mana dosa mereka tidak akan diampuni oleh Allah. Dan 1/3 lagi mendapatkan syahid, dan sisanya yang 1/3 akan mendapatkan kemenangan yang mana mereka tidak akan tersesat untuk selama amanya. (Shahih Muslim dalam Al Fitan wa Asyratus sa’ah 18/21-22).

Dalam hadits lain disebutkan, “Pada waktu pertempuran itu akan terjadi kemurtadan yang sangat banyak. Kemudian kaum muslimln maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati (syurthah), yang tidak akan mundur kecuali dalam keadaan menang. Lalu mereka terus bertempur hingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang di/katakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan muslimin itu hancur. Kemudian kaum muslimin maju dengan satu pasukan berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang mereka terus bertempur hingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan muslimin itu hancur. Kemudian kaum muslimin maju dengan satu pasukan berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, mereka terus bertempur sampai senja. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan muslimin itu hancui. Maka ketika telah sampai hari ke empat, bangkitlah seluruh umat Islam, lalu Allah menimpakan bencana terhadap mereka (kaum Rum) dan terbunuhlah meneka dengan dahsyatnya, hingga tidak pernah dilihat oleh orang sebelumnya. Sehingga apabila bunung melewati kawasan mereka, maka burung itu akan mati sebelum melewati mereka”. (HR. Muslim dari Jabir)

 

PENAKLUKAN KONSTANTIN

Keunikan peristiwa ini adalah ditaklukkannya Konstantin tanpa menggunakan pedang dan panah, namun hanya menggunakan tahlil dan takbir. Peristiwa ini terjadi berbarengan dengan munculnya Dajjal.

Rasulullah bersabda: “Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang sebagiannya terletak di darat dan sebagiannya di laut?” Para sahabat menjawab, “Pernah wahai Rasulullah”. Beliau berkata, “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka telah di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu anak panahpun. Mereka hanya berkata Laa ilaaha ilallah wallahu akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dan kota itu. Kemudian mereka berkata kedua kalinya Laa ilaaha ilallah wallahu akbar, maka jatuhlah bagian yang lain. Kemudian mereka berkata lagi Laa ilaaha ilallah wallahu akbar, maka terbukal/ah semua bagian kota itu. Lalu mereka memasukinya. Ketika mereka telah membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba tiba datanglah seseorang yang berteriak, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar”. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu (dari ghanimah itu) dan kembali”. (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan wa Asyratus Sa’ah).

 

MUNCULNYA DAJJAL

Ia keturunan Adam, tubuhnya gemuk, kulitnya merah, rambutnya keriting dan lebat, matanya buta sebelah, seperti buah anggur yang tersembul. Di antara kedua matanya terdapat tulisan ka fa ra. Sifat sifat inilah yang sangat nampak, sehingga jika ia muncul maka setiap orang yang beriman akan mengenalinya dan tidak terfitnah olehnya.

Ia merupakan fitnah terbesar yang akan dihadapi kaum muslimin. Tidak ada fitnah yang lebih dahsyat darinya. Masa hidup Dajjal di bumi untuk menebar fitnah adalah 40 hari. Satu hari pertama seperti setahun, satu hari kedua seperti satu bulan dan satu hari ketiga seperti satu pekan, hari berikutnya sama seperti hari-hari biasanya.

Dajjal akan keluar dari arah Timur, dari Khurasan kampung Yahudiyah kota Ashbahan, ia akan keluar mengembara ke seluruh penjuru dunia. Ia akan keluar bersama 70.000 Yahudi yang menggunakan pakaian jubah tidak berjahit. Maka tidak ada satupun negri yang tidak dimasukinya kecuali Makkah dan Madinah, karena kedua kota itu selalu dijaga oleh Malaikat.

Di antara fitnah Dajjal adalah:

Ia akan membawa surga dan neraka di tangannya, sehingga banyak orang yang tertipu. Sesungguhnya surga Dajjai adalah Neraka Allah yang amat panas, sedangkan neraka Dajjal adalah Surga Allah yang dingin. Rasulullah mengingatkan jika kita melihatnya agar memejamkan mata dari memasuki nerakanya, karena yang nampak sebenarnya adalah air yang dingin. (HR. Muslim: 18:61).

Dajjal akan melewati seluruh negri, setiap tempat yang dilewatinya lalu penduduknya beriman kepadanya, maka negni tersebut akan subur dan tumbuh tanaman dan binatang ternaknya. Namun jika penduduknya mengingkaninya, maka Dajjal akan menjadikan negri tersebut gersang, kering, tumbuhan dan binatang ternaknya mati kelaparan.

Rasulullah memenintahkan kita untuk berdoa memohon perlindungan dari Dajjal, di antaranya dengan membaca 10 awal dan akhir dari surat Al Kahfi, atau masuk ke kota Makkah dan Madinah atau naik ke puncak puncak gunung.

 

TURUNNYA ISA DAN TERBUNUHNYA DAJJAL

Tatkala Dajjal melihat Isa, maka tubuhnya meleleh seperti melelehnya garam dalam air, kemudian ia tenbunuh oleh nabi Isa dengan pedangnya di pintu Lodd. (Majma’u Zawaid: 7:344)

Rasulullah menggambankan ciri-cirinya, ia bertubuh sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, berkulit merah dan berbulu, dadanya bidang, rambutnya lurus seperti orang yang baru keluar dari pemandian, dan rambutnya itu sampai di bawah ujung telinga yang disisir rapi dan memenuhi kedua pundaknya. (Tanda Tanda Kiamat, Yusuf Wabil: 251)

Nabi Isa akan tunun ke dunia di menara timur Damsyiq, di saat kaum muslimin hendak mengerjakan shalat berjama’ah. Turunnya Isa dengan diapit dua malaikat (beliau meletakkan kedua tapak tangannya di sayap dua malaikat). Ia mengenakan dua pakaian yang dicelup dengan minyak waras dan za’faran. Bila beliau menundukkan kepala, maka turunlah rambutnya (seperti tetesan air) dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali ia akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya. (HR. Muslim Bab Dziknud Dajjal: 18 167-68)

Beliau turun pada kelompok yang diberi pertolongan Allah, yaitu saat shalat sedang diiqamati, lantas beliau shalat di belakang kaum muslimin bersama Imam Mahdi. Setelah mengerjakan shalat, beliau memimpin perang melawan Dajjal yang diikuti oleh 70.000 Yahudi.

 

PERANG MELAWAN YAHUDI

Perang ini merupakan perang terakhir antara kaum muslimin dengan orang orang Yahudi. Dalam perang ini pemimpin mereka “Dajjal” terbunuh, hingga seluruh Yahudi juga akan terbunuh sebanyak 70.000 orang.

Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka, sehingga bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, lantas batu dan kayu itu berkata, “Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya, kemarilah dan bunuhlah ia”, kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi”. (HR. Bukhari dan Muslim)

 

PENAKLUKAN ROMA

Sesuai dengan sabda Nabi bahwa bangsa Roma ditaklukkan setelah penaklukan Konstantinopel. (HR. Ahmad :2/176). Adapun perang menaklukkan Turki dan Roma, terjadi setelah itu. Nabi bersabda, Tidak akan datang kiamat sehingga kamu akan memerangi bangsa Khuz dan Karman dari kalangan Ajam (non arab), yang wajahnya kemerah-merahan, pesek hidungnya, sipit matanya dan mukanya seperti perisai yang lengkung. (HR. Bukhari, Bab Alamah Nubuwwah: 6/604)

 

PERANG DENGAN BANGSA TURK

Ada yang berpendapat bahwa bangsa Turk saat ini orang-orang China, Rusia, Jepang, Mongol dan yang sejenis dengan mereka. Rasulullah bersabda tidak akan terjadi Kiamat sehingga kamu memerangi kaum yang terompah mereka terbuat dan bulu, dan sehingga kamu memerangi bangsa Turk yang bermata sipit, bermuka merah, berhidung pendek (pesek), mukanya seperi perisai yang lengkung”(HR. Bukhari: 6/604)

 

MUNCULNYA YA’JUJ DAN MA’JUJ

Mereka adalah keturunan Yafidz, ayah Tark, dari Nabi Nuh (An Nihayah: 152-152). Mereka turun ke dunia untuk berbuat kerusakan, tidak ada satupun manusia sanggup untuk melawannya, hingga akhirnya nabi Isa berdoa kepada Allah agar membinasakan nya.

Mereka adalah suatu kaum yang buas dan beringas yang akan turun dari yang tinggi. Saat mereka turun, mereka mendatangi danau Thabariah dan meminum habis semua airnya. Saat itu Nabi Isa dan kaum muslimin bertahan di gunung dan tidak mampu menghadapinya. Hingga Kaum muslimin memohon kepada Nabi Isa untuk berdoa agar Allah membinasakan mereka. Nabi Isa pun berdoa, akhirnya Allah mengirimkan ulat dari langit yang menggerogoti tubuh mereka. Kaum Ya’juj dan Ma’juj pun mati seketika seperti matinya seorang saja. Kemudian Allah mengirimkan air hujan hingga membawa bangkai-bangkai mereka ke lautan.

Saat ini Kaum Ya’juj dan Ma’juj masih berada di dalam dinding yang dulu pernah di bangun oleh Raja Dzulqarnain dengan menggunakan besi dan tembaga yang dicor. Menurut sebuah riwayat, dinding tersebut terletak di sebuah pegunungan Kaukakus antara Turki dan Rusia. Dan dinding tersebut tidak akan hancur kecuali setelah datangnya janji Allah kepada mereka, yaitu di akhir masa Nabi Isa dan Imam Mahdi. (Lihat Tanda- tanda Kiamat: 273-285).

MASA-MASA AMAN

Masa masa aman ini mulai terjadi di akhir masa kehidupan Nab Isa dan Imam Mahdi, yaitu setelah Nabi Isa menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti dan melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian (hibah). Kemudian Nabi Isa memadamkan segala sebab peperangan, dan manusia akan hidup dalam suatu masa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Maka terhapuslah rasa iri, dengki dan permusuhan, setiap binatang berbisa tidak lagi berbisa, hingga seorang anak yang memasukkan tangannya ke mulut ular akan merasa aman, serigala yang bersama domba tidak akan menerkam, binatang buas seperti singa dan lainnya akan menjadi jinak, bumi akan menebarkan keberkahan dan menurunkan kebaikannya.

WAFATNYA ISA DAN IMAM MAHDI

Nabi Isa dan Imam Mahdi hidup satu masa. Setelah tujuh tahun tinggal di dunia, maka Allah mewafatkan keduanya. Mereka akan dishalati oleh orang-orang muslim. (HR Ahmad: 2:406, Fathul Bari: 6:493)

TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT

Sebelum terbitnya matahari dari barat, ia akan didahului oleh waktu malam yang sangat panjang, hingga disebutkan bahwa seorang muslim telah mengerjakan shalat malam hingga letih dan telah tidur hingga pulas, namun subuh belum juga menjelang. Jika ini telah dirasakan, pertanda bahwa esok pagi matahari akan terbit dan barat. Peristiwa ini hanya terjadi satu hari, keesokannya matahari akan terbit sebagaimana biasanya. (Lihat Fathul Bari Kitabur Riqaq juz II)

Rasulullah bersabda: “Tidak akan terjadi Kiamat … hingga matahari terbit dari barat. Apabila matahari terbit dari barat. maka berimanlah semua manusia. Maka saat itulah ketika iman seseorang tidak bermanfa ‘at lagi bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (HR. Bukhari 13:81-82)

 

KELUARNYA BINATANG BUMI YANG DAPAT BERBICARA

Binatang tensebut akan keluar dari Makkah Mukarramah, dari masjid yang terbesar (Majma’u Zawa’id: 6-8). Dia akan keluar tiga kali, pertama di lembah, kemudian sembunyi, lalu keluar di suatu desa, kemudian sembunyi dan yang ketiga akan muncul dari Makkah. (Tazkinah: 697)

”Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”. (QS. An Naml : 82)

“Akan muncul binatang itu dengan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman, lalu memberi tanda kepada orang-orang kafir”. (HR. Ahmad 15:79-82, shahih)

Binatang itu akan membeii tanda pada setiap manusia, hingga nampak siapa yang beriman dan siapa yang kafir.

 

KELUARNYA ASAP

Asap ini akan menyebabkan seorang mukmin seperti demam, sedang kepada onang kafira kan menyebabkan seperti melepuh dan keluar asap dari telinganya (Tafsir Ath Thabani: 25/114)

Asap ini muncul sebagai peringatan awal bagi orang-orang kafir, ia akan berjalan selama 40 hari dan meliputi seluruh manusia.Oleh karena itu, setelah kemunculan asap ini, akan datang angin yang lembut dari arah Yaman yang akan mencabut nyawa setiap orang mukmin.

 

DATANGNYA ANGIN LEMBUT YANG BERTIUP UNTUK MENGAMBIL ARWAH ORANG MUKMIN

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik, lantas menerpa mereka lewat ketiak mereka, kemudian mengambil ruh tiap-tiap orang mukmin dan muslim, dan tinggallah manusia manusia jahat yang keadaannya kacau balau seperti himar. Maka pada zaman mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim, Bab Dzikru Dajjal 18:70)

Angin ini datang dari arah Yaman, dan dalam riwayat lain disebutkan dar arah Syam. Setelah kejadian ini tidak ada lagi manusia yang menyebut lafadz Allah. Kejahatan menyebar di seluruh muka bumi, sampai-sampai seseorang menerkam wanita dan menzinanya di tengah jalan, sehingga orang terbaik saat itu berkata, alangkah baiknya jika aku melihat wanita tersebut di balik tembok ini. Ia tidak mengingkari, namun menganjurkan agar tidak mengerjakannya terang-terangan. (Lihat Majma’ Zawaid, 7:331).

PENGHALALAN BAITULLAH DAN PENGHANCURAN KA’BAH

Peristiwa in terjadi setelah tidak ada lagi seorang mukminpun di muka bumi. Setelah penghancuran ini Kabah dan Baitullah tidak akan dimakmurkan lagi selama-lamanya. Yang menghancurkan Ka’bah adalah seorang laki laki botak dari Habasyah bernama Dzu-Suwaiqataini. Ia menghancurkan Ka’bah, merusak perhiasannya, melepas kiswahnya dan mengambil batunya satu persatu dengan sekop dan cangkul. (Lihat Musnad Ahmad: 15/227, Bukhari Bab Hadmil Ka’bah: 3/460, Silsilah Ahadits As Shahihah: 2/120 hadits no.579)

 

KEHANCURAN MADINAH DAN KELUARNYA SELURUH MANUSIA DARINYA

Peristiwa ini terjadi menjelang terjadinya goncangan dahsyat di tiga wilayah. Ia juga berdekatan dengan peristiwa api besar yang akan menggiring manusia menuju mahsyar. Saat itu Kota Madinah tidak lagi dihuni manusia, bahkan ada anjing atau srigala yang memasukinya lalu kencing di tiang masjid atau di mimbar. Seluruh buah-buahan pada waktu itu hanya dimakan burung burung dan binatang buas. Dalam sebuah riwayat disebutkan,“Dan orang yang paling akhir dikumpulkan (oleh api menuju mahsyar-ed) adalah dua orang pengembala dan Muzayanah yang hendak ke Madinah dengan berteriak-teriak mencari kambingnya, kemudian ia menjumpai kambingnya yang ternyata sudah menjadi liar”. (HR. Bukhari :4/89-90). Lihat : Al Muwaththa 2/888.

 

PEMBENAMAN BUMI DI TIMUR, BARAT DAN TANAH ARAB

Ketiga tanda ini tidak akan dialami oleh orang mukmin, karena mereka telah wafat sebelumnya disebabkan angin yang datang dari arah Yaman. Sesungguhnya kiamat baru akan terjadi pada seburuk-buruk manusia.

 

MUNCULNYA API YANG MENGGIRING MANUSIA KE MAHSYAR

Rasulullah bersabda: “Dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman dan menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka” (HR. Muslim, Kitabul Fitan wa Asyratus Sa’ah: 18:27-29)

Api tersebut tidak akan membiarkan seorang kafirpun, akan tetapi ia akan menggiring manusa menuju Mahsyar dengan sejadi-jadinya. Maka barang siapa yang terlambat di belakang, ia akan terbakar. Api tersebut akan menggiring mereka ke bumi Mahsyar di Syam. Dalam hal ini manusia menjadi tiga kelompok, ada yang penuh harapan, mereka makan dan berpakaian, satu lagi berjalan dan berlari, dan satu lagi akan terseret mukanya dan digiring ke api. (HR. Ahmad:5/164-165)

BERDIRINYA KIAMAT, PENIUPAN SANGKAKALA DAN KEHANCURAN ALAM SEMESTA

Pada tiupan pertama, hancurlah seluruh alam semesta inii dengan seluruh isinya. Allah berfirman, “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa saja yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah”. (QS. Az Zumar: 68)

 

PENIUPAN KEDUA DAN KEBANGKITAN SELURUH MAKHLUK SERTA
BERKUMPULNYA MEREKA DI MAHSYAR

Pada tiupan kedua, bangkitlah seluruh makhluk untuk bersiap-siap memasuki alam padang Mahsyardi akhirat.

Terompet atau sangkakala adalah seruling yang bentuknya seperti tanduk besar yang siap ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu kapan diperintahkan untuk meniupnya. Tiupan yang pertama adalah untuk mengejutkan manusia dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah.

“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah”. (QS. Az Zumar: 68)

Tiupan ini akan menimpa seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat, sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata dan melumat bumi dengan selumat-lumatnya, membuat laut saling beradu dan mengeluarkan api, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda benda di alam semesta, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti ketika awal penciptaannya. Allah menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari(ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras”. (QS.Al Hajj:1-2)

Sedangkan pada tiupan kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia; “Dan tiuplah sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. (QS. Yaa Siin:51).

Rasulullah bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, di mana tidak seorangpun yang tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia. Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri”. (HR Muslim), lihat juga Syah Lum’atul I’tiqad oleh Syaik Utsaimin).